Bagaimana pertumbuhan penduduk Muslim di Israel?

/Article /World

Pertumbuhan penduduk muslim Israel sangat berkembang pesat. Seperti yang dilansir pada situs web pemerintahan Israel [1], bahwa pertumbuhan penduduk muslim Israel yang semula pada tahun 1949 sebanyak 156,000 orang menjadi 1,454,000 orang pada tahun 2016. Sedangkan laman berita penduduk Israel,

JP Homepage – Mar 22, 2020 (with Corona, Sheba, Back Home)We bring you the latest articles from Sheba Medical Center Tel HaShomerhttp://jewishpress.com

[2] , mengutip bahwa penduduk Muslim Israel pada tahun 2017 mencapai angka 1,562,000 orang. Pada tahun 2019, penduduk Israel : 74,2% yahudi, 17,8% muslim, 2% Kristen, 1.6% Druze dan 4,4% lainnya (Bahaissme, Samaritanisme, tidak beragama)[3]

Fakta lainnya adalah Bahasa Arab sempat menjadi bahasa resmi di Israel setelah Bahasa Hebrew, namun sekarang bahasa arab hanya menjadi bahasa daerah yang diakui, bukan bahasa resmi. Kebanyakan Muslim Israel adalah Sunni, kelompok lainnya terdiri dari syiah dan juga ahmadiyah.

Sumber gambar [4]

Perbandingan penduduk beragama di Israel :

Pertumbuhan penduduk muslim di Israel :

  • Terdapat 400 masjid di Israel, 73 masjid berlokasi di Jerusalem. Pertumbuhan masjid di Israel sudah meningkat sebanyak lima kali lipat dihitung sejak tahun 1988, ketika awalnya hanya 88 masjid.
  • Sekitar 300 imam dan muazin yang mendapatkan gaji dari pemerintahan Israel. Israel juga membiayai sekolah arab dan sekolah islam serta perguruan tinggi yang mengajar tentang Islam dan Bahasa Arab, sesuai dengan kurikulum pendidikan Israel.
  • Komunitas muslim memiliki sistem tersendiri, peraturan pernikahan tersendiri, yang berdasarkan hukum islam. Delapan pengadilan hukum islam regional dan satu pengadilan banding nasional beroperasi di Israel, di bawah pengawasan kementerian kehakiman Israel.
  • Muslim terlibat dalam kegiatan akademisi di Israel. Sekitar 26.000 muslim Israel terdaftar dalam lembaga akademik Israel. Pada tahun 2014, sekitar 21 persen dari mahasiswa sarjana Technion (Israel Institute of Technology) di Haifa adalah orang Arab. Peningkatannya sebanyak 11 persen sejak tahun 2001.
  • Beberapa muslim turut serta dalam Israel Defense Force, sekitar 1700 muslim pada tahun 2015.
  • Kebanyakan dari muslim Israel, sebanyak 69 persen tinggal di bagian utara Israel, contoh Galilee dan dan Haifa. Sekitar 20 persen tinggal di sekitar Jerusalem dan 11 persen tinggal di bagian selatan Israel di daerah Be’er Sheva di Negev.
  • Setiap tahun Kotamadya Jerusalem menghiasi jalan-jalan kota untuk merayakan hari libur Muslim Ramadhan, dan menyelenggarakan pesta dan acara publik.
  • Kotamadya juga memperingati hari libur dengan upacara tradisional dimana ditembakkannya meriam bersejarah dari Jerusalem timur setiap hari saat matahari terbit dan terbenam untuk menandai awal dan akhir puasa harian.
  • Karyawan muslim dapat mengambil cuti berhari-berhari selama bulan ramadhan, dan kondisi kerja disesuaikan dengan kebutuhan mereka saat puasa selama sebulan. Pasukan pertahanan Israel (The Israel Defense Force) juga menyesuaikan pelatihan tentara muslim selama bulan puasa.

Jalan yang dihiasi lampu saat perayaan Ramadhan di Jerusalem, 2016.[5]

  • Museum seni Islam di Jerusalem berisi salah satu arsip seni islam yang paling mengesankan di dunia, sedangkan Museum islam di gunung kuil (The Temple Mount) di Kota Tua Jerusalem menawarkan 600 salinan Al-Qur’an dari berbagai periode.

Museum Seni Islam di Jerusalem[6]

  • Terdapat dewan kordinasi antaragama di Israel (The Umbrella Interreligious Cordinating Council in Israel) atau disebut ICCI, telah menjalankan hampir tiga dasawarsa program yang mendorong dialog, pendidikan, dan saling memahami di antara berbagai anggota komunitas keagamaan di Israel. Terdiri dari lebih 70 institusi Muslim, Keristen, dan Yahudi, termasuk organisasi koeksistensi Yahudi-Arab, Universitas, Museum, dan berbagai organisasi ekumenis.[7]

Pertumbuhan penduduk muslim Israel juga dipengaruhi oleh pengaruh otoritas dan perluasan wilayah Israel yang semakin luas. Sejak kemenangan Israel saat Perang 6 Hari melawan negara-negara Arab, wilayah Israel bertambah luas tiga kali lipat serta termasuk sekitar satu juta orang Arab yang masuk ke dalam kontrol Israel[8] . Hal tersebutlah yang juga menjadi penyebab penyebaran agama islam di Israel yang berasal dari orang Arab.

 

Catatan Kaki[1] https://embassies.gov.il/UnGeneva/NewsAndEvents/Pages/Facts-and-Figures-Islam-in-Israel.aspx[2] https://www.jewishpress.com/news/israel/israeli-arabs/muslims-reach-near-18-of-israels-population/2018/08/21/[3] Religion in Israel – Wikipedia[4] https://embassies.gov.il/UnGeneva/NewsAndEvents/Pages/Facts-and-Figures-Islam-in-Israel.aspx[5] https://embassies.gov.il/UnGeneva/NewsAndEvents/Pages/Facts-and-Figures-Islam-in-Israel.aspx#p[6] https://embassies.gov.il/UnGeneva/NewsAndEvents/Pages/Facts-and-Figures-Islam-in-Israel.aspx#p[7] https://embassies.gov.il/UnGeneva/NewsAndEvents/Pages/Facts-and-Figures-Islam-in-Israel.aspx#p[8] Perang Enam Hari – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas