The Beatles punya beberapa lagu eksperimental, salah satunya adalah A Day in the Life dari album Sgt. Pepper’s
Sebelumnya, saya informasikan dahulu kalau saya bukan musisi. Saya tidak bermain alat musik dan hanya mendengar, membaca, dan menonton penjelasan serta berdiskusi dengan teman-teman yang mengerti musik. Kalau teman-teman di Quora mau menambahkan, silahkan ya 🙂
A Day in The Life sering dibilang memiliki final chord paling legendaris dalam sejarah. Tidak percaya? Coba dengarkan lagi. Kalau diperhatikan, ada hampir satu menit jeda (tidak ada bunyi) setelah chord terakhir.
Sebenarnya buat apa sih jeda hampir satu menit ini? Coba dengarkan lagi!
Durasi jeda tepatnya 42 detik. Final chord ini dibuat oleh John Lennon, Paul McCartney, Ringo Starr dan Mal Evans dengan cara memainkan tiga piano berbeda di saat bersamaan, dibarengi dengan George Martin yang memainkan harmonium. Chord yang mereka mainkan bersamaan adalah E mayor.
Idenya adalah dengan memainkan chord tersebut di alat musik berbeda dan membiarkan bunyinya bergema sampai lebih dari 40 detik dengan cara menaikan sensitivitas alat rekaman di Studio Abbey Road.
Konon sensitivitasnya sangat tinggi sampai bunyi kursi yang bergeser sedikit dan suara AC di studio sampai terdengar.
Agustus lalu, saya cukup beruntung untuk menghadiri lecture di Studio 2 Abbey Road yang legendaris dan melihat (juga menyentuh!) dua dari tiga piano yang digunakan untuk merekam A Day in the Life. Penggemar Beatles pasti tahu bagaimana rasanya. Perempuan di sebelah saya sampai menangis. Untuk cerita lebih lanjutnya bisa lihat disini:
Brenda Gracia’s answer to Is there a way to enter Abbey Road studios?
Oke, lanjut ya. Ini adalah Challen piano yang dipakai untuk merekam A Day in the Life dan The Fool on the Hill
Di tengah-tengah lecture, Kevin Ryan dan Brian Kehew (pemateri, juga penulis buku Recording the Beatles) memilih lima volunteer beruntung untuk mereka ulang adegan The Beatles memainkan chord terakhir di lagu A Day in the Life. Bayangkan, melakukan hal ini dengan piano yang sama dan di studio yang sama! Saya tidak pernah merasa semenyesal ini tidak bisa bermain alat musik 🙁
Mereka diminta untuk memainkan satu not ini di dua piano berbeda secara bersamaan. Terdengar mudah ya? Masalahnya, kamu ga boleh telat barang sepersepuluh detik.
Percobaan pertama, enam volunteer (tadinya diminta lima, satu lagi anak kecil. Beruntung sekali ya anak ini!) memainkan notnya ngawur. Saya tidak tahu betul teknis musik, tapi bunyinya tidak sesuai dengan yang biasa saya dengar di lagu. Ternyata ada satu bunyi sumbang karena salah satu volunteer telat menekan tuts. Padahal telatnya tidak sampai setengah detik.
Oke. Percobaan kedua. Kedua kalinya mereka mencoba, ternyata ada satu orang yang telat menekan tuts dan satu orang yang tidak powerful menekan tuts sehingga bunyinya ada yang ganjil.
Di percobaan ketiga, barulah terdengar bunyi yang SAMA PERSIS seperti di akhir lagu A Day in The Life. Mengharukan sekali rasanya.
Ini membuat saya berpikir, berarti banyak sekali trial and error yang dialami The Beatles dalam menyelesaikan satu album, karena banyak sekali hal eksperimental yang mereka masukan dalam karyanya.
Kevin dan Brian juga memperlihatkan area ruangan kecil tempat The Beatles merekam lagu Yer Blues di Studio 2. McCartney menyebut area ini sebagai “cupboard“. Pernah juga Ringo Starr memindahkan drum setnya menghalangi pintu masuk “cupboard” karena suara drum yang dimainkan di perbatasan dua ruangan terdengar berbeda saat direkam. Katanya George Harrison juga pernah pindah-pindah spot rekaman dalam Studio 2 karena kesulitan mendapatkan vibe dan suara yang oke. Sampai akhirnya rekaman dipindahkan ke Control Room.
Keberanian mereka untuk bereksperimen-lah yang menjelaskan kenapa The Beatles sering disebut sebagai grup musik terbaik sepanjang masa. Kadang kita tidak bisa menilai karya musik dari apa yang kita dengar di telinga saja, tapi juga proses pembuatan sampai bisa terdengar di telinga kita.
Terima kasih sudah membaca! Oh ya, untuk teman-teman yang bermain musik, seberapa sulit sih menciptakan satu nada baru dengan memainkan beberapa alat musik bersamaan seperti final chord A Day in the Life ini?
Source : Brenda Gracia
A girl with kaleidoscope eyes.