Target pasar kedua perusahaan otomotif tersebut juga sudah jelas, orang kelas atas yang ingin menunjukkan status sosial dan kemampuan finansial mereka terhadap dunia luas. Lagipula juga citra brandnya sendiri sudah melegenda di dunia otomotif, berkat sejarah mereka yang panjang.
Strategi pemasaran mereka juga sudah jelas lebih tinggi dan istimewa, mereka tidak butuh mengiklankan model terbaru mereka di stasiun TV yang isinya sinetron – sinetron atau acara gossip yang kebanyakan ditonton oleh masyarakat menengah ke bawah.
Mereka langsung pasarkan di pameran otomotif terbesar dan ternama hingga tentunya bergengsi macam Geneva Motor Show atau Los Angeles Auto Show yang jelas didatangi oleh banyak orang – orang dengan kemampuan finansial yang bukan main kuatnya.
Jadi untuk apa buang – buang tenaga dan uang memasarkan menggunakan media yang sama sekali tidak efektif dan hanya memberikan kecemburuan sosial saja? The bigger, the better!
Dapat dsimpulkan bahwa karena segmen pembeli mobil Ferrari dan Lamborghini bukan orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk nonton tv, as simple as that..means segmen nya kalangan businessman yang sibuk cari duit, gak mungkin sering nonton tv..
Dan juga produk nya bukan produk mainstream, kalau di iklanin di tv pun apa yang mau di expose? tapi beda tv beda yutube, sering kita liat sekarang mobil-mobil premium seliweran di expose di utube oleh influencer yang punya expertise di bidang nya atau selebgram yang terkenal di dunia otomotif..
Pemilik Lamborghini ataupun Ferrari tidak membuang waktu mereka nonton sinetron di TV. What you see on tv are the cheap version of everything, including the news.
Sekedar opini kewirausahaan