Sebelum membuat jaringan LAN, Pins perlu mengetahui alat apa saja yang dibutuhkan untuk cara membuat LAN. Berikut beberapa diantaranya:
Kabel LAN
Pertama Pins membutuhkan jenis kabel LAN. Kabel ini ciri khasnya berwarna biru dengan konektor RJ-45, berfungsi sebagai media utama menyambungkan komputer ke jaringan. Kabel LAN bisa dibeli dengan murah di toko-toko komputer terdekat. Untuk panjang 1 sampai 2 meternya hanya sekitar Rp 20 ribuan.
Switch
Untuk Pins yang ingin membuat jaringan LAN dengan jumlah komputer yang terkoneksi lebih dari 1, maka wajib menggunakan switch. Alasannya, karena setiap komputer biasanya hanya memiliki 1 port untuk jaringan LAN. Fungsi switch ini untuk membuat sebuah gerbang yang menghubungkan banyak komputer kedalam satu jaringan.
Ethernet Card (Optional)
Untuk pengguna komputer yang tidak memiliki port LAN atau mungkin rusak, bisa coba untuk memakai Ethernet Card. Ethernet Card ini nantinya akan disambungkan ke slot PCI yang ada di motherboard komputer.
USB LAN (Optional)
Slot PCI komputer kamu sudah penuh? Solusinya bisa memakai USB LAN. Secara fungsi sama saja, yakni untuk membuat port LAN namun dengan media USB. Kamu bisa membelinya di toko-toko komputer terdekat.
Modem (Optional)
Karena hanya menyambungkan komputer kedalam suatu jaringan lokal, maka tidak tersedia akses internet pada LAN. Karena itu Pins membutuhkan modem internet terlebih dahulu. Modem yang direkomendasikan bisa berbentuk router. Pada dasarnya, untuk membuat jaringan LAN kita hanya memerlukan kabelnya. Berikut ini cara membuat jaringan LAN sendiri.
Cara Membuat Jaringan LAN
(Techwiser)
Cara membuat jaringan LAN itu mudah, yang sulit itu adalah konfigurasi awalnya. Karena jika salah, komputer tidak akan bisa terhubung. Berikut ini langkah-langkah membuat jaringan LAN, untuk semua perangkat Windows.
Hubungkan Terlebih Dahulu Komputer
Langkah pertama, silakan hubungkan terlebih dahulu komputer atau laptop melalui port menggunakan kabel LAN.
Caranya:
- Kamu bisa sambung dua komputer secara langsung dengan kabel LAN (sederhana).
- Kemudian, sambung dua atau lebih komputer langsung ke switch atau router.
- Setelah itu kamu bisa menggunakan topologi jaringan.
Ciri LAN yang sudah aktif, biasanya akan terdapat lampu indikator menyala berwarna kuning atau merah. Lampu tersebut berkedip, menandakan bahwa LAN sudah berjalan.
Nonaktifkan Pengaturan Jaringan Firewall
Firewall adalah sebuah fitur pada Windows yang berfungsi sebagai keamanan saat user sedang browsing di internet dan bisa mempercepat internet. Walau bermanfaat, Firewall ini bisa membuat jaringan LAN yang kita buat justru jadi tidak bisa terhubung (terblokir). Karena itu, direkomendasikan untuk menonaktifkannya terlebih dahulu. Caranya seperti ini:
- Silakan buka terlebih dahulu Control Panel Windows.
- Buka menu System and Security.
- Kemudian klik bagian Windows Defender Firewall.
- Lalu pada bagian menu kiri, pilih Turn Windows Defender Firewall to on or off.
- Kemudian setting Private network settings dan Public network settings menjadi off.
- Kalau sudah klik Ok. Sekarang jaringan LAN sudah siap dibuat.
Atur Konfigurasi Jaringan LAN di Komputer Pertama
Membuat jaringan LAN bisa dilakukan di komputer dengan versi Windows apa saja. Namun disarankan, minimal pakai Windows 7 atau versi diatasnya, untuk mendapatkan fitur keamanan yang bagus.
Pertama setting dulu IP Address, berikut caranya:
- Pertama buka Control Panel di Windows.
- Kemudian masuk ke bagian Network and Internet.
- Buka lagi menu Network and Sharing Center.
- Klik pada bagian Change adapter settings.
- Pilih koneksi Ethernet > Klik kanan lalu pilih Properties.
- Pilih pada bagian Internet Protocol (TCP/IPv4) lalu klik tombol Properties.
- Isi IP Address secara manual menjadi:
IP Address | 192.168.1.1 |
Subnet mask | 255.255.255.0 |
Default Gateway | Isi sesuai dengan IP modem |
Untuk DNS bisa dikosongkan. Namun kalau ingin diisi juga bisa, menggunakan DNS Google.
Preferred DNS Server | 8,8.8.8 |
Alternate DNS Server | 8.8.4.4 |
Pengaturan LAN tersebut di Windows 7, Windows 8, Windows 10 sama langkah-langkahnya.
Cara Mengatur Konfigurasi LAN untuk Komputer Kedua
Setelah komputer pertama selesai diatur, langkah selanjutnya adalah mengaktifkan konfigurasi LAN pada komputer 2 dan komputer-komputer lainnya. Caranya kurang lebih sama, yakni melalui properties di Internet Protocol (TCP/IPv4) Control Panel. perbedaannya adalah pengaturan IP, dimana komputer seterusnya harus memiliki akhir angka yang berbeda. Contohnya seperti berikut:
- Komputer 1: 192.168.1.1
- Komputer 2: 192.168.1.2
- Komputer 3: 192.168.1.3
- Komputer 4: 192.168.1.4
- Dan seterusnya.
Sedangkan untuk pengaturan lainnya, seperti subnet mask, default gateway maupun pengaturan DNS bisa disamakan. Kecuali jika kamu hanya menyambungkan dua komputer saja. Untuk bagian subnet mask harus disetting menjadi berikut:
- Subnet Mask komputer 1 : 192.168.1.2
- Subnet Mask komputer 2 : 192.168.1.1
- dan seterusnya.
Mengetes LAN
Setelah Pins mengikuti langkah-langkah diatas dengan benar, maka otomatis jaringan LAN bisa langsung dipakai. Kamu bisa cek koneksi LAN-nya sudah terhubung atau belum, menggunakan cara berikut:
Komputer 1:
- Klik tombol start Windows.
- Kemudian buka CMD.
- Setelah itu ketik ”ping 192.168.1.2” lalu tekan Enter.
Komputer 2:
- Klik tombol start Windows.
- Kemudian buka CMD.
- Setelah itu ketik ”ping 192.168.1.1” lalu tekan Enter.
Ciri jaringan sudah terhubung, akan muncul pesan reply. Jika gagal, nanti akan muncul pesan timed out. Jika kamu mendapatinya timed out silakan dicoba atur-atur lagi. Langkah ini sering juga disebut dengan istilah ping.
Jenis – Jenis Kabel LAN
Dari sinilah muncul berbagai jenis-jenis kabel LAN beserta kategori-kategori yang disingkat (CAT) dengan tujuan agar pengiriman data/sinya dapat dioptimalkan untuk melakukan tugas tertentu dalam situasi tertentu.
Memahami perbedaan antara ketiganya akan menjelaskan bagaimana data trasmisi bergerak melalui masing-masing kabel, sehingga Anda akan dapat memilih dengan tepat jenis kabel apa yang kamu butuhkan.
Berikut adalah uraian umum dari ketiga jenis pada sistem kabel kegunaannya masing-masing:
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
- “Unshielded” artinya tidak bergantung pada perisai fisik untuk memblokir gangguan
- Umumnya jenis kabel UTP digunakan untuk keperluan perumahan dan bisnis
- Ada beberapa kategori kabel UTP berdasarkan kemampuannya dalam kecepatan transmisi yang berguna dalam meningkatkan bandwidth, misalnya: CAT 3, CAT 5, CAT5e, CAT6
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
- “Shielded” dengan jaket foil untuk menghalangi/membatalkan gangguan eksternal
- Biasa digunakan untuk perusahaan skala besar untuk aplikasi high-end dimana pemasangan kabel biasanya pada lingkungan terbuka.
2. Kabel Koaksial/Coaxial
Ada juga dua jenis kabel coaxial yaitu :
Kabel Coaxial 75 Ohm
- Umumnya sering digunakan untuk transmisi sinyal video
- Sering juga digunakan untuk menghubungkan sinyal video antara komponen yang berbeda seperti VCR, DVD, atau receiver yang lebih dikenal dengan nama kabel A / V
Kabel Coaxial 50 Ohm
- Jenis kabel ini khususnya digunakan untuk mengirimkan sinyal data dalam sistem komunikasi 2 arah
- Paling sering digunakan untuk jaringan backbone komputer, penerima radio AM / FM, antena GPS, pemindai polisi, serta sistem ponsel
3. Kabel Fiber Optik
Setiap serat optik dilapisi dengan lapisan plastik yang berada dalam tabung pelindung, membuatnya sangat tahan terhadap gangguan eksternal.
Hasilnya adalah koneksi yang sangat andal dan super cepat yang memiliki kapasitas transmisi data 26.000X lebih banyak dibandingkan kabel twisted-pair, bisa dikatakan untuk saat ini kabel fiber optik adalah jenis kabel LAN terbaik dan tentu saja pembangunan jaringan kabel fiber optik sangat mahal.
Kabel fiber optik terdiri dari dua jenis kabel serat yaitu :
Singlemode
- Memiliki inti kecil dimana jumlah pantulan cahaya akan berkurang apabila melewati inti sehingga hanya memungkinkan untuk merambat pada satu mode cahaya pada satu waktu
- Mengasilkan redaman rendah sehingga transmisi data dapat dilakukan pada jarak yang jauh dengan sangat cepat
- Biasa digunakan dalam telekomunikasi, jaringan CATV, dan Universitas.
Multimode
- Memiliki diameter inti yang lebih besar sehingga memungkinkan beberapa mode penyebaran cahaya
- Jumlah pantulan cahaya meningkat saat berjalan melalui inti, yang memungkinkan lebih banyak data untuk dilalui
- Karena dispersinya yang tinggi, kabel fiber optik multimode memiliki bandwidth yang lebih rendah, atenuasi yang lebih tinggi serta mengurangi ganguan sinyal saat bepergian
- Paling umum digunakan untuk komunikasi jarak pendek seperti LAN, untuk sistem keamanan, serta untuk jaringan umum.
Cara Memilih Kabel LAN
Semua jenis kabel LAN memiliki tujuan atau fungsi dasar yang sama yaitu untuk menghubungkan perangkat ke jaringan, seperti internet. Tetapi, tidak semua kabel LAN persis sama.
Jika kamu pernah membutuhkan kabel LAN tanpa mengetahui kabel mana yang harus kamu pilih, Anda tidak sendirian. Saat ini kabel LAN sudah menjadi standar kabel jaringan internet, tetapi tentu kamu akan kesulitan memilih jenis kabel LAN yang cocok untuk kamu jika tidak membaca tulisan dibawah ini.
1. Sesuaikan Kebutuhanmu
Cara termudah untuk memilih kabel adalah dengan memilih kabel berdasarkan kisaran dan kinerja yang kamu butuhkan. Tapi apa yang kamu butuhkan ?
Contohnya seperti kecepatan koneksi internet rumahmu, Jika kamu masih menggunakan kabel jaringan lama maka koneksi internetmu tentu akan lebih lambat, katakan 10 atau 20 megabit per detik, Maka sebaiknya pilih kabel Cat 5 atau yang lebih baru.
2. Perhatikan Router
Selanjutnya adalah pertimbangkan router yang kamu miliki, hal ini karena beberapa router murah hanya mendukung transmisi data hingga 100 megabit per detik, sehingga meskipun kamu membeli kabel Cat 5e atau bahkan versi yang lebih tinggi lagi, hanya akan membuang-buang uangmu.
Bahkan jenis router rumah yang paling bagus jarang mendukung lebih dari gigabit, sehingga menggunakan kabel Cat 6 atau Cat 7 sama saja dengan pemborosan.
Dari kesimpulan tersebut, maka kabel Cat 6 bisa jadi pilihan yang bagus untuk kamu dan untuk penggunaan jaringan rumah maksimal Cat 5e.
Apa itu “Cat” ?
Kalau kamu sering browsing dengan menulis kata kunci “kabel jaringan” tentunya kabel yang kamu lihat pastinya memiliki klasifikasi seperti Cat 5 atau Cat 6e, lalu apa maksud dari “Cat” itu ?
“Cat” adalah singkatan dari Category, dan angka yang dibelakangnya merupakan spesifikasi kabel yang diproduksi. Aturan umumnya adalah angka yang lebih tinggi mewakili kecepatan yang lebih cepat dan frekuensi yang lebih tinggi, diukur dalam Mhz.
Seperti jenis peralatan teknologi lainnya, jenis kabel yang lebih baru cenderung mendukung bandwidth yang lebih tinggi, maka kabel yang lebih baru akan meningkatkan kecepatan pengunduhan dan koneksi jaringan yang lebih cepat.
Pastikan untuk mengingat ini bahwa jenis kabel jaringan yang lebih panjang akan menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih lambat, meskipun kabel tersebut memiliki label spesifikasi yang tinggi.
Dari hal itulah kebanyakan jenis kabel untuk penggunaan pribadi yang dijual dipasaran jarang melebihi 100 meter sehingga tidak mungkin mengalami penurunan kecepatan.
Di bawah ini, kamu bisa melihat spesifikasi atau kemampuan setiap jenis kabel.
Jenis-Jenis Kabel Cat
Cat 3 dan Cat 5
Untuk jenis kabel Cat 3 dan Cat 5, termasuk jenis kabel kategori lama/usang. Meskipun begitu, tidak aneh jika kamu masih menemukan kabel Cat 5 digunakan tetapi untuk jenis Cat 3 hampir sudah jarang digunakan.
Meskipun begitu sebaiknya jangan membeli kabel Cat 5 meskipun murah karena kecepatan transmisinya lambat dan juga sudah tidak diproduksi lagi di beberapa negara.
Cat 5e
Huruf “E” pada Cat 5e yaitu”Enhanceted” berarti ‘disempurnakan’. Jika dilihat, tidak ada perbedaan fisik antara kabel Cat 5 dan Cat 5e, tetapi jenis kabel Cat 5e dibuat di bawah standar pengujian yang lebih ketat untuk menghilangkan crosstalk, yang dimaksud crosstalk yaitu transfer sinyal yang tidak diinginkan antara saluran komunikasi .
Cat 5e saat ini merupakan jenis kabel Ethernet yang paling umum digunakan, terutama karena biaya produksinya yang rendah serta kemampuannya dalam mendukung kecepatan transmisi yang lebih cepat daripada kabel Cat 5 yang asli.
Cat 6
Kabel Cat 6 mendukung bandwidth yang jauh lebih tinggi daripada kabel Cat 5 ataupun Cat 5e, tetapi jenis kabel Cat 6 jauh lebih mahal.
Kabel Cat 6 memiliki susunan lebih rapat/tipis dari pendahulunya, dan sering dilengkapi dengan foil dan braided shielding (Pelindung Berpilin).
Pelindung berpilin ini melindungi pasangan bengkok kabel di dalam kabel Cat 6, membantu mencegah crosstalk dan gangguan kebisingan. Kabel Cat 6 secara teknis dapat mendukung kecepatan hingga 10 Gbps, tetapi hanya pada jarak 55 meter.
Cat 6a
Cat 7
Setting Access Point Untuk Jaringan Nirkabel
Access Point merupakan perangkat jaringan yang isinya berupa transceiver dan antena. Fungsi perangkat tersebut adalah untuk menerima sinyal dan mentransmisikan sinyal ke dan dari klien secara remot.
-
Mengatur agar AP bisa berfungsi sebagai server DHCP.
-
Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan WiFi Protected Access (WPA).
-
Mengatur akses berdasarkan MAC address perangkat yang mengaksesnya.
-
Sebagai switch atau hub yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan nirkabel.
Cara Setting Access Point Untuk Jaringan Nirkabel
Cara Konfigurasi Access Point TP Link
- Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga alamatnya berada pada satu network. Secara default, IP yang tertera pada label access point jenis ini adalah 192.168.1.1 dan netmask 255.255.255.0.
- Setelah itu, nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan adaptor yang tidak sesuai.
- Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan menggunakan kabel straight.
- Buka sebuah web browser pada laptop, kemudian ketikkan alamat IP default dari access point tersebut. Sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa IP default access point jenis ini adalah 192.168.1.1, namun pada praktek ini saya menggunakan access point yang IP address-nya diubah yaitu 10.10.7.1 Maka ketikkan IP 10.10.7.1 pada address bar, lalu tekan Enter pada keyboard.
- Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication Required. Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin. Kemudian klik OK.
- Kemudian akan muncul sebuah halaman web seperti berikut :
- Klik teks “Network” pada jendela sebelah kiri untuk mengatur tipe jaringan (Static IP / DHCP), main IP dari access point (IP local), dan subnet mask. Jika IP access point diubah dari IP default-nya, maka halaman web akan menghilang. Untuk menampilkannya kembali, ubah IP laptop sehingga menjadi se-network dengan IP access point yang baru. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
- Setelah itu lakukan pengaturan wireless dengan meng-klik teks Wireless pada jendela sebelah kiri kemudian pilihWireless Setting.
- Pengaturan yang perlu dilakukan adalah pengaturan SSID(nama jaringan), Region, Channel (untuk informasi mengenai channel wireless, klik disini), dan Mode. Yang lainnya adalah pengaturan opsional (tergantung kebutuhan). Dalam hal ini saya membuat nama jaringan (SSID) yaitu tujuh. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
- Setelah itu lakukan pengaturan untuk DHCP agar device yang terkoneksi akan mendapatkan IP secara otomatis dari access point. Klik teks DHCP pada jendela sebelah kiri, kemudian pilih DHCP Settings. Dalam hal ini saya melakukan pengaturan range user sebanyak 10 client dari 10.10.7.10 – 10.10.7.20. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
- Setelah semua pengaturan selesai diberikan, reboot access point dengan meng-klik teks System Tools kemudian pilih Reboot.
- Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh persentasi seperti gambar berikut :