Cegah Cidera, Ini 3 Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Olahraga

/Article

Pada umumnya anak memiliki pola dan tingkah yang aktif. Ini merupakan hal wajar.

Kegiatan energizer yang bersifat banyak menggerakan fisik sangat disukai oleh anak-anak. Maka itu, banyak anak yang suka ketika melakukan aktivitas olahraga.

Olahraga yang umum dilakukan anak-anak adalah bersepeda, lari, main sepatu roda, wall climbing, bela diri atau futsal.

Namun di era pandemi seperti saat ini, pilihan olahraga yang bisa dilakukan anak sangatlah terbatas. Sebisa mungkin lakukan olahraga di dalam atau di sekitaran halaman rumah saja.

Dalam studi yang dilakukan oleh Universitas Vermont, melaporkan bahwa olahraga yang dilakukan selama 20 menit bisa membuat suasana hati lebih baik.

Jadi, olahraga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang bisa menimbulkan rasa bahagia dan mengurangi hormon kortisol yang menjadi penyebab stres.

Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk berolahraga setidaknya 20-30 menit per hari.

Jika anak rajin olahraga, berikan dikungan ya Ma. Gaya hidup ini baik untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhnya.

1. Pilih olahraga tepat

Freepik/master1305

 

Memilih olahraga yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Mulai dari berapa usia anak, bagaimana kondisi struktur tubuhnya, hingga kondisi kesehatan. Semua memengaruhi jenis olahraga yang bisa dipilih oleh anak.

Jika olahraga tidak disesuaikan kondisi anak maka bisa rentan alami cedera. Dan lakukan olahraga hanya jika anak sedang dalam keadaan prima. Jika sedang sakit, biarkan tubuh si Kecil beristirahat ya Ma.

Olahraga juga sebaiknya dilakukan secara rutin, anak mama bisa mendapatkan manfaat olahraga untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Tidur pun terasa lebih nyenyak.

2. Lakukan pemanasan terlebih dulu dan pendinginan di akhir olahraga

2. Lakukan pemanasan terlebih dulu pendinginan akhir olahraga

Freepik/yanalya

 

Baik pemanasan atau pendinginan, keduanya sama-sama penting untuk dilakukan agar bisa mencegah cedera. Kedua hal ini bisa membantu memperlancar peredaran darah, menormalkan kinerja jantung, dan melemaskan otot-otot tubuh. Metabolisme juga lebih baik. Jadi sebisa mungkin, luangkan waktu untuk pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Lakukan gerakan ringan seperti peregangan tubuh setidaknya 5-10 menit untuk memulai dan mengakhiri olahraga.

3. Minum air putih yang cukup

3. Minum air putih cukup

Freepik/Jcomp

 

Kenapa harus air putih? Karena air putih mengandung 0 kalori. Selain air putih, air kelapa murni juga mengandung 0 kalori. Namun air putih lebih mudah didapatkan. Minum air putih yang cukup untuk bisa menghidrasi tubuh. Ingatkan anak untuk minum secara berkala. Saat anak sedang berolahraga, misalkan tubuh akan kehilangan banyak cairan. Itu sebabnya penting untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih sebelum, saat, dan sesudah berolahraga. Ini penting untuk menghindari dehidrasi saat olahraga yang bisa memicu kelelahan, penurunan performa, cedera, kejang otot, heat stroke, hingga pingsan.

Aturan Minum saat Olahraga

Aturan Minum saat Olahraga

Freepik

 

Agar tubuh bisa terhidrasi dengan baik, dan tidak terjadi cidera selama olahraga berlangsung maka penting untuk minum air putih dengan cukup. Perhatikan takaran minum yang perlu dilakukan:

Tiga sampai empat jam sebelum berolahraga dianjurkan untuk minum sebanyak 500-600 mililiter air putih. Setiap 20-30 menit selama berolahraga dianjurkan untuk minum sebanyak 200-300 mililiter air putih. Namun ini lihat kondisi juga, jika hanya olahraga ringan dan anak tidak terlalu banyak bergerak serta detak jantungnya tidak terlalu kencang, maka tidak perlu dilakukan terlalu sering. Idealnya, 30 menit setelah berolahraga kamu dianjurkan  untuk minum 250 mililiter air putih. Gunanya untuk menggantikan cairan yang keluar. Setiap 0,5 kilogram berat badan yang berkurang setelah berolahraga, kamu bisa menggantinya dengan 450-500 mililiter air putih.

https://www.popmama.com/