Penerapan dunia teknologi, terutama internet di dunia bisnis membuat siapapun dapat membuat sebuah bisnis dengan mudah & cepat. Apalagi beberapa tahun belakangan ini, Indonesia masuk ke dalam euforia ‘startup’ dimana para entrepreneur – entrepreneur muda menciptakan bisnis ‘startup’ yang memiliki inovasi & kreatifitas tanpa batas.
Kata ‘startup’ pun menjadi sangat familiar di dunia entrepreneur, namun tidak sedikit yang belum mengetahui arti dari kata ‘startup’ itu sendiri. Disini kita akan membahas lebih lanjut definisi dari kata startup.
Bagaimana Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia?
Perkembangan dunia startup di Indonesia semakin bergairah & semakin tumbuh seiring dengan berkembangnya teknologi. Setidaknya telah ada 4 startup unicorn yang berasal dari Indonesia, yaitu Traveloka, Tokopedia, Bukalapak & GO-JEK. Data dari Tech In Asia menunjukan jika pada kuartal 2 tahun 2017, startup yang mendominasi di Indonesia berasal dari industri E-Commerce & Fintech.
Walaupun menurut statistik mengalami penurunan jumlah startup baru pada tahun 2017, namun memiliki kenaikan dalam hal jumlah pendanaan untuk pendanaan program akselerator startup di tahun 2017. Hal ini juga memberikan hal yang positif bagi Indonesia, yaitu kepercayaan dari Investor sudah mulai terlihat untuk melihat & mendanai startup – startup di Indonesia dan juga menilai jika startup – startup Indonesia memiliki potensi layaknya perkembangan teknologi di Amerika Serikat & China.
Bagaimana Mendefinisikan Perusahaan Yang Disebut Startup?
Sesuai definisi diatas, startup memiliki sifat yang disruptive alias ‘menganggu’ di sebuah industri yang sudah ada. Contohnya saja di dunia transportasi di Indonesia. Sebelum kehadiran layanan transportasi online saat ini, salah satu para pemain di industri transportasi adalah Taksi Konvensional.
Contoh studi kasus:
Jika saat ini ada yang mendirikan perusahaan taksi konvesional, apakah bisa disebut startup?Jawabannya tidak, jika mengartikan definisi startup saat ini. Kenapa tidak disebut startup? Karena tidak menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core businessnya alias masih dengan cara konvesional. Walaupun perusahaan taksi konvensional tersebut berumur dibawah 5 tahun.
Tetapi lainnya hal dengan perusahaan taksi online. Mereka disebut sebagai startup karena menggunakan inovasi teknologi untuk menjalankan core business mereka. Dan mereka pun bersifat disruptive! Dapat dilihat dari behaviour masyarakat yang sekarang semakin mengandalkan transportasi online dan mengubah peta permainan di dunia transportasi secara cepat.
Ilustrasi : Google
Perbedaan Startup & Online Shop / Bisnis Online
Karena euforia startup yang begitu besar, masih banyak yang mengartikan & mendefinisikan sebuah online shop atau bisnis online alias serba ‘.com’ bisa disebut sebagai startup. Namun kenyataan hal tersebut adalah salah. Tentu sebuah startup & online shop sangatlah berbeda.
Walaupun banyak online shop atau bisnis online menggunakan ‘.com’ ataupun ‘website’, tetapi bukan berarti bisa disebut startup lho! Menurut Forbes, Definisi makna startup juga mengandung ‘memecahkan masalah’ yang ada di masyarakat. Seperti transportasi online yang menjadi solusi di masyarakat untuk memesan transportasi cepat, aman & nyaman.
Untuk mudahnya, ciri – ciri perusahaan baru yang bisa disebut sebagai perusahaan startup antara lain:
1. Memiliki ide yang sangat inovatif & disruptiv.
2. Memiliki mobile application untuk mendukung core businessnya.
3. Sedang menjalani program – program dari investor, seperti akselerator atau inkubasi.
4. Memiliki growth bisnis yang sangat cepat dibanding perusahaan – perusahaan lainnya.
5. Masuk ulasan di media – media yang memang khusus mengulas startup.
6. Masuk jangkauan radar investor.
Ketika menyandingkan antara startup dengan bisnis online, keduanya mungkin terlihat mirip karena sama-sama memanfaatkan teknologi internet. Namun, kalau mengamati lebih cermat, Anda bisa mengetahui perbedaan keduanya.
Pendiri Paypal Peter Thiel memberi penjelasan yang cukup mudah mengenai apa itu startup sehingga membuat siapapun bisa membedakannya dengan bisnis online. Thiel mengungkapkan kalau startup adalah perusahaan yang mendorong upaya inovasi vertikal, bukan inovasi horizontal.
Apa yang dimaksud dengan inovasi vertikal? Inovasi ini adalah jenis inovasi yang dilakukan lewat penciptaan teknologi yang belum ada. Sementara itu, inovasi horizontal merupakan upaya untuk mendatangkan teknologi ke daerah yang belum mengetahui atau menggunakan teknologi tersebut.
Dari definisi tersebut, Anda bisa mengambil kesimpulan kalau bisnis online bukanlah sebuah startup. Apalagi, teknologi yang digunakan oleh para pebisnis online bukanlah teknologi baru. Sebagai gantinya, para pebisnis online melakukan upaya inovasi horizontal dengan memanfaatkan internet sebagai upaya pemasaran produk.
Lebih jelas bisa pula dibedakan keduanya dengan mengetahui ciri-ciri yang dimiliki oleh perusahaan startup. Ciri-ciri tersebut di antaranya adalah :
Inovasi
Startup memiliki ciri utama berupa inovasi yang terus berjalan. Inovasi menjadi faktor penting agar perusahaan startup mampu bertahan dan bisa membantu menyelesaikan permasalahan para pengguna layanannya.
Tingkat perkembangan bisnis
Ciri perusahaan startup juga bisa diketahui dari tingkat perkembangannya atau growth. Startup cenderung menitikberatkan growth dibandingkan profit. Dalam upaya peningkatan growth tersebut, startup kerap menjalani program yang diadakan oleh investor, seperti inkubasi serta akselerator.
Sumber pendanaan
Upaya memperoleh tingkat perkembangan yang cepat kerap membuat orang bertanya-tanya, dari mana startup memperoleh uang untuk menjalankan operasionalnya? Jawabannya, mereka mendapatkan dana tersebut dari para investor.
Upaya meningkatkan growth merupakan cara agar perusahaan startup dinilai positif oleh para investor. Startup dengan growth yang positif, memiliki risiko kegagalan yang lebih rendah dibandingkan startup lain. Oleh karena itu, para investor kerap memilih untuk menyuntikkan dananya kepada startup potensial tersebut.
Mempunyai platform mobile
Setiap startup selalu memiliki aplikasi mobile. Upaya ini adalah cara yang dilakukan oleh startup untuk bisa lebih dekat dengan para penggunanya. Dengan begitu, mereka bisa dengan lebih mudah menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat.
Sampai di sini, Anda sudah tahu beda antara apa itu startup dengan bisnis online, kan? Anda bisa saja menjadi salah seorang pendiri startup sukses di Indonesia. Apalagi, kalau Anda memiliki ide bisnis yang kreatif dan mampu menciptakan tim yang solid.
Jadi jika hanya sekedar online shop ataupun perusahaan yang memiliki website ‘.com’ untuk informasi perusahaan atau produk saja, bukan disebut sebagai startup.
Referensi :
cohive.spac – voffice.co.id
Baca juga :
Perusahaan rintisan (startup) asal Indonesia yang sudah bangkrut