Kemungkinan kita pernah membaca cerita dua penebang pohon yang saling berlomba untuk menebang pohon sebanyak-banyaknya dalam kurun waktu hanya 8 jam, kan?
(Skip jika sudah pernah membaca) Di mana penebang yang cerdas mengalokasikan 1–2 jam waktunya untuk mengasah kapaknya terlebih dahulu. Sedangkan penebang lainnya langsung menebang pohon tanpa berpikir panjang. Alhasil, penebang cerdas menebang pohon lebih banyak daripada penebang lainnya walaupun penebang cerdas memiliki waktu yang lebih sedikit untuk menebang.
Apa artinya cerita ini?
Layaknya penebang cerdas yang mengalokasikan beberapa jam waktunya untuk mengasah kapak, sebelum belajar kita perlu mengalokasikan waktu kita untuk belajar bagaimana cara belajar. Sehingga saat kita belajar (seperti saat penebang cerdas menebang pohon-pohonnya), kita belajar jauh lebih efektif dan efisien daripada yang lainnya.
Di sini lah pentingnya memahami fundamental saat belajar :
“Dengan konsep yang benar, anda membangun fondasi yang benar. Fondasi yang benar membuat step berikutnya kuat. Mau berapa pun step setelahnya juga bisa, asal fondasinya kuat.”
Lalu, bagaimana cara menguatkan fondasi belajar? Ya itu tadi, dengan cara belajar secara konsep (Hal ini akan panjang jika dibahas sekarang, oleh karena itu akan kita bahas di jawaban lain kapan-kapan).
Tapi, apakah cara belajar yang efektif hanya soal menguatkan fundamental saja? Tentu tidak, ada hal lain yang juga tidak kalah krusial dalam bagaimana cara belajar yang efektif:
1. Cari alasan belajar.
Apa manfaat belajar buatmu? Manfaat belajar bagi orang bisa bermacam-macam:
- Untuk persiapan ujian (misal SBMPTN, SAT, IELTS, dll.)
- Untuk membagikan/mengajarkannya ke orang lain
- Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar/filosofis dalam hidup
- Untuk solusi menyelesaikan masalah, apa saja, masalah hidup, lingkungan, atau bahkan sains
- Tapi tingkatan yang paling tinggi kata Sabda PS: Sebagai hiburan. Kita tidak lagi menganggap belajar sebagai beban, kita tidak peduli apakah dengan belajar kita berhasil lolos ujian atau tidak, kita tidak lagi peduli apakah ilmu yang kita pelajari bermanfaat atau tidak. Kita belajar karena kita enjoy.
2. Kuasai hal yang memang seharusnya dikuasai.
Saat belajar, cari big picture (benang merah/inti/maksud) dari ilmu/materi yang sedang dipelajari. Jangan langsung mempelajari semua tanpa tahu apa yang sebenarnya kamu pelajari.
Cari juga fundamental keys-nya, kunci yang bisa sangat membantu dalam belajar jika dikuasai.
3. Buat mind map.
Kenapa mind map? Karena mind map adalah satu-satunya yang sesuai dengan cara bagaimana otak kita bekerja. Mind map melatih otak kita dalam mengkategorisasi informasi-informasi yang telah kita dapat secara benar dan jelas.
4. Gunakan imajinasi.
Simbol (rumus-rumus, kata-kata, kalimat) merupakan representasi dari apa yang terjadi di dunia nyata. Untuk memahami simbol, imajinasikan persis seperti apa yang terjadi di dunia nyata.
Contoh:
a. Untuk memahami F=m.a , pahami apa itu F dan sebagainya. F adalah gaya. apa hubungan gaya dengan m dan a ?
b. Untuk memahami subtropis, pahami apa itu sub dan tropis. Sub yang berarti dibawah, tropis yang berarti daerah tropis/katulistiwa. Dengan ini berarti subtropis adalah daerah yang berada di bawah (atau di atas) katulistiwa.
5. Belajar secara terintegrasi.
Jangan pernah mengkotak-kotakkan/memisah-misahkan suatu ilmu (seperti fisika ya hanya fisika, biologi ya hanya biologi). Tidak! Seluruh ilmu yang ada di dunia ini berkaitan satu sama lain. Mereka bercabang seperti pohon, yang memiliki akar yang bernama filsafat.
Belajarlah secara terintegrasi maka kita dapat memahami ilmu (bahkan hubungannya dengan ilmu yang lain) secara keseluruhan. Misal, cari bagaimana hubungan ilmu fisika dengan kimia dan biologi, bagaimana hubungan bab yang satu dengan bab yang lain, dan sebagainya.
6. Tanyakan segala hal.
Tingkatkan rasa penasaran (curiosity), kemudian cari jawaban dari rasa penasaran tersebut. Dengan begini, kita tidak akan pernah berhenti belajar, karena memang kita membutuhkannya.
7. Jangan lupa istirahat!
Pentingnya tidur cukup agar kita bisa selalu belajar dengan maksimal. Tidur cukup bagi setiap orang berbeda-beda.
Juga tak kalah pentingnya, tidur tepat setelah belajar. Menurut penelitian, tidur setelah belajar dapat meningkatkan memori dan membantu otak untuk memproses informasi dengan lebih baik.
Sebagai penutup, saya berikan kutipan Sabda PS:
“Belajar itu bukan hanya belajar isi materinya, tetapi yang lebih penting dari belajar adalah membentuk pola berpikir baru.”
—Sabda PS
Bacaan :
M Hanan Zakian – cogito, ergo sum- Quora
summareconbekasi.com
blog.ruangguru.com
Baca juga :