Mendefinisikan kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk memproduksi sebuah ide baru yang berharga[1]. Kreativitas ini sebenarnya erat kaitannya dengan kemampuan berpikir divergent yang dimiliki oleh seseorang[2]. Kemampuan berpikir secara divergent sebenarnya merupakan sebuah kemampuan seseorang untuk menciptakan berbagai macam alternatif solusi ketika seseorang sedang dihadapkan oleh sebuah permasalahan[3]. Kemampuan berpikir ini sifatnya spontan dan bebas mengalir[4].
Nah yang menjadi permasalahan, di dunia ini tidak ada satu hal pun yang diciptakan 100% orisinil. Segala bentuk novel idea pada dasarnya merupakan hasil dari akumulasi informasi yang sudah dimiliki oleh seseorang yang kemudian informasi tersebut ditranformasikan menjadi sebuah hal yang baru. Sehingga menurut saya, mencuri ide seseorang bukanlah sebuah dosa.
Namun, perlu diingat bahwa mencuri ide orang tidak sama dengan melakukan plagiasi atau penjiplakkan. Disinilah perbedaan yang mencolok antara orang kreatif dengan orang yang tidak. Orang yang tidak kreatif adalah mereka yang hanya mencuri ide dari satu sumber. Orang kreatif adalah mereka yang mampu mencuri ide yang berasal dari berbagai macam sumber, lalu ia ramu sendiri menjadi sebuah hal baru, yang otentik, seolah ide tersebut murni berasal dari dirinya sendiri. Anda lihat perbedaannya?
Neurotransmitter dan kreativitas
Di dalam otak kita, ada sebuah neurotransmitter yang bernama norepinephrine. Neurotransmitter ini memiliki fungsi untuk meningkatkan arousal seseorang dan memunculkan respon fight-or-flight response dan juga memiliki keterkaitan erat dengan hormon adrenalin[6], sehingga tak heran apabila terjadi produksi norepinephrine yang berlebih dalam otak dalam membuat seseorang menjadi tegang dan was-was.
Kreativitas erat kaitannya dengan produksi norepinephrine yang rendah[7]. Ide-ide baru cenderung muncul ketika seseorang sedang dalam kondisi mood yang bagus dan santai. Kondisi stress berlebih dapat meningkatkan produksi norepinephrine[8], yang memiliki dampak pada terganggunya kemampuan berpikir kreatif seseorang.
Aktivitas jaringan otak pada individu yang kreatif
(Gambar[9]. Bagian otak yang saling berhubungan pada jaringan kreativitas otak yang tinggi)
Setidaknya pada sebuah studi yang baru saja dipublikasikan januari tahun 2018, ada perbedaan yang mencolok pada aktivitas otak individu yang kreatif dan tidak[10]. Pada studi yang menggunakan pemindaian fMRI ini, ditemukan bahwa orang-orang yang kreatif memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan bagian otak yang secara umum tidak bekerja bersama[11]. Mekanisme inilah yang kemudian tidak dimiliki oleh orang-orang yang tidak kreatif.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang sudah saya paparkan tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang dapat digaris bawahi, yakni (1) Orang yang tidak kreatif adalah orang yang hanya mencuri ide dari satu sumber saja, (2) Kondisi stress, cemas, dan depresi dapat membuat seseorang menjadi tidak kreatif. Hal ini berkaitan dengan mekanisme neurotransmitter yang bekerja di otak, (3) Adanya perbedaan kemampuan untuk menghubungkan region otak pada individu yang kreatif dan yang tidak.
Semoga jawaban saya membantu.
Catatan Kaki[1] Creativity – Wikipedia[2] ScienceDirect[3] How Convergent and Divergent Thinking Foster Creativity[4] Divergent thinking – Wikipedia[5] Image on austinkleon.com[6] Norepinephrine – Wikipedia[7] Possible Brain Mechanisms of Creativity.[8] The importance of norepinephrine in depression[9] Image on theconversation.com[10] Robust prediction of individual creative ability from brain functional connectivity[11] New study reveals why some people are more creative than others