Langkah Strategis Yang Dapat Dilakukan Dalam Menghadapi Industri 4.0

/Education /Tech

Industri 4.0 adalah sebuah istilah yang diciptakan pertama kali di Jerman pada tahun 2011 yang ditandai dengan revolusi digital. Industri ini merupakan suatu proses industri yang terhubung secara digital yang mencakup berbagai jenis teknologi, mulai dari 3D printing hingga robotik yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas.

 

 

Lompatan besar terjadi dalam sektor industri di era revolusi industri keempat, di mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Pada era ini model bisnis mengalami perubahan besar, tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Roadmap Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dalam mencapai target menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030. Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan perkembangan insfrastuktur, dan sumber daya manusia bisa menjadi modal penting untuk melaksanakan revolusi industri 4.0.

Kementerian Perindustrian telah menetapkan empat langkah strategis dalam menghadapi Industri 4.0. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan tersebut adalah:

  1. Pertama, mendorong agar angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, terutama dalam menggunakan IoT (teknologi internet of things) atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri.
  2. Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor melalui program E-smart IKM
  3. Ketiga, pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality.
  4. Keempat, mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan start up dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak wirausaha berbasis teknologi di wilayah Indonesia

Saat ini sudah terdapat empat startup yang menyandang gelar Unicorn yaitu Traveloka, Gojek, Bukalapak dan Tokopedia ke-empat startup ini mempunya valuasi diatas 1 milliar dollar AS. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan teknologi dan penggunaan sistem informasi melalui teknologi bertumbuh dengan cepat di Indonesia. Ini juga memicu pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui pembangunan kabel fiber optik di jalur Palapa Ring. Tujuannya adalah menyebarkan Internet secara merata di seluruh penjuru Indonesia. Dengan begitu Startup baru yang akan bermunculan dapat berkembang menjadi Unicorn selanjutnya dan memperkuat perkembangan ekonomi di Indonesia.

 

Revolusi Industri 4.0 Merupakan Peluang Atau Ancaman?

Dua-duanya, peluang buat yang mau memanfaatkan dan mau ‘berevolusi’ mengikuti tuntutan jaman, karena akan terjadi pergeseran pasar yang mengakibatkan pergeseran pemetaan suppy dan demand. Dan ketika pergeseran ini terjadi, banyak demand yang belum tercover sehingga peluang untuk mendapatkan pasarnya semakin luas.

Ancaman buat yang tidak siap dan tidak mau ‘berevolusi’ dan tidak mengikuti tuntutan jaman, mereka akan kehilangan konsumen karena konsumen cepat atau lambat akan mengikuti tren revolusi industri 4.0 tersebut.

Contohnya, sekarang serba digital, saat Gojek turun ke industri transportasi daring persaingannya tidak banyak dan di waktu yang tepat, karena itu Gojek sukses dalam bisnisnya, lain cerita dengan perusahaan yang baru ingin memulai/telat di transportasi daring, sekarang kompetitor mereka sudah lebih besar dan konsumennya sudah terlanjur diambil oleh rival mereka.