Bicara soal Wirausaha atau bisnis digital, rasanya kurang lengkap jika tidak menyinggung tentang technopreneurship. Technopreneurship adalah cabang bisnis gabungan antara pemanfaatan teknologi informasi dengan bisnis konvensional tersebut belakangan kian menarik untuk digeluti, karena mampu menawarkan solusi atau substitusi dari produk barang maupun jasa kebutuhan sehari-hari.
Mayoritas technopreneur di Indonesia mengawali bisnis dengan membangun startup, yang termasuk dalam kelompok usaha kecil dan menengah (UKM). Mereka harus menghadapi tantangan dari segi modal, biaya operasional, ruang kantor, dan pada saat bersamaan harus memikirkan cara bersaing di lanskap bisnis yang semakin kompetitif di era digital saat ini. Dengan memakai komputasi awan, para technopreneur tidak perlu memiliki ruang kantor yang besar karena pekerjaan bisa dilakukan secara mobile, tidak memerlukan ruang server serta hanya membayar atas teknologi yang mereka gunakan saja
Gambar Ilustrasi : Google
Komputasi awan dapat memberikan efisiensi biaya umumnya sekitar 20-50% dibanding non komputasi awan. Misalnya dengan Microsoft Azure, technopreneur dapat menggunakan layanan pay-as-you-go, dimana mereka hanya perlu membayar apa yang mereka gunakan. Azure juga memiliki sistem penagihan per menit sehingga memungkinkan kapasitas infrastruktur seperti komputasi, storage, dan bandwidth untuk disesuaikan sesuai dengan kebutuhan bisnis.”
Selain itu, komputasi awan juga memungkinkan technopreneur untuk menyimpan, menganalisa, serta berbagi dokumen dan data dalam waktu bersamaan dengan tetap terjaga keamanannya. Technopreneur juga dapat mengandalkan komputasi awan untuk melakukan proses analisis seperti pemetaan target konsumen yang akan membantu dalam menawarkan jasa dan produk mereka secara lebih tepat dan efisien.
Salah satu startup di bidang pendidikan yang memanfaatkan komputasi awan sejak awal berdiri adalah Kelase. Kelase mengembangkan platform e-learning dan kolaborasi bagi lembaga pendidikan serta komunitas. Sejak awal berdiri pada 2014, para developer Kelase yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia berkolaborasi dalam pemrograman dan kurasi konten edukasi untuk mengembangkan platform Kelase menggunakan komputasi awan. Selain itu, komputasi awan juga digunakan untuk melakukan virtual meeting dengan tim developer, sedangkan kantor fisik hanya digunakan oleh tim manajemen saja.
Gambar Ilustrasi : Google
Apa keuntungan yang diperoleh dari cloud computing dalam bisnis?
Keunggulan dari sisi aksesibilitas
Salah satu yang bisa dianggap keunggulan teknologi ini adalah data terpusat berada di server. Kelebihan ini memungkinkan Anda mengakses cloud Anda dari mana pun selama ada sambungan internet. Misalnya, jika Anda memiliki data di cloud server yang sinkron antara komputer di perusahaan dan di smartphone maka Anda bisa mengakses data tersebut di waktu yang sama karena data anda sudah menggunakan server berbasis cloud.
Kapasitas penyimpanan lebih besar
Beberapa jenis usaha/kegiatan memiliki data dalam jumlah yang besar. Semakin hari jumlah penggunanya semakin bertambah sehingga data yang harus disimpan juga semakin banyak. Hal ini akan berimbas pada sistem penyimpanan sehingga memerlukan kapasitas yang lebih besar.
Jika hanya menyimpan data-data tersebut di hardware saja, tentunya tidak akan cukup dan perlu Anda ketahui bahwa data-data tersebut tentunya penting untuk keberlangsungan usaha/kegiatan sehingga bukan pilihan yang tepat untuk menghapus data yang lama kemudian menggantinya dengan yang baru. Untuk itu, cloud backup bisa menjadi solusi yang tepat akan hal ini.
Sistem penyimpanan yang cepat
Sistem komputasi awan jauh lebih cepat daripada penyimpanan biasa. Kemampuan ini dibutuhkan perusahaan di bidang online shopping yang seringkali membutuhkan penyimpanan berkapasitas besar untuk keperluan administrasi data produk maupun pelanggan. Nah, dengan cloud computing, Anda dapat mengakomodasi dua kebutuhan tersebut.
Lebih aman dalam menyimpan data
Hal ini menjadi salah satu faktor yang paling penting karena para pengguna tentunya mengharapkan data yang tersimpan di cloud dapat terjaga keamanannya. Tidak hanya itu, dengan menyimpan data digital pada cloud akan mengurangi resiko kehilangan data jika terjadi masalah pada perangkat elektronik kita. Kejadian hilangnya data akibat kerusakan perangkat seperti komputer, laptop atau gadget lain pun bisa teratasi dengan adanya teknologi penyimpanan tersebut.
Microsoft Cloud Computing Bantu UKM dan Technopreneur Lebih Sukses
Pemerintah Indonesia menargetkan untuk memiliki 1.000 technopreneur pada tahun 2020. Microsoft Indonesia menilai pentingnya komputasi awan untuk mendukung tercapainya target tersebut, karena komputasi awan dapat membantu technopreneur dalam menjalankan bisnis secara aman, produktif dan efisien. Keberhasilan technopreneur dalam menjalankan bisnisnya akan memotivasi dan mendorong pertumbuhan technopreneur di Indonesia.
Gambar Ilustrasi : aithority.com
Teknologi cloud computing yang cukup sering diperbincangkan telah mengubah kebiasaan dan prilaku bisnis saat ini. Cara sederhana untuk memperjelas tentang cloud computing adalah memanfaatkan teknologi cloud sebagai cara evolusi baru dari teknologi TI yang dapat memberikan layanan dari lokasi yang jauh tanpa bantuan fitur seperti server besar yang umumnya dipakai. Selain mengadopsi konsep yang fleksibel dan cost biaya yang dikeluarkan sangat rendah, dengan teknologi ini banyak pengguna atau perusahaan dapat menikmati banyak kemudahan akan akses cepat dimana saja dan kapan saja.
Cloud Computing untuk berbagi timeline kerja, job desk, project management, mengelola file dan kode program, mengumpulkan survei,menganalisa data, serta melakukan meeting jarak jauh. Berkat Cloud Computing produktivitas kerja kami meningkat. Selain itu, Cloud Computing juga kami manfaatkan untuk mendukung sekolah dan komunitas untuk dapat belajar secara online dan mengakses digital library, konten pendidikan digital berupa buku elektronik, video edukasi dan beberapa fitur lain yang kami tawarkan.”
Saat Ini Microsoft adalah salah satu pengembang operator cloud computing terbesar didunia yang melibatkan lebih dari 32 Azure region yang tersebar di benua Amerika Asia dan Eropa yang diperkirakan sebagian besar aktif dan terus berkembang pesat. Kesuksesan dan Keandalan Cloud Computing besutan Microsoft ini tak lepas dari fitur Azure Fabric Controller yang menghadirkan management Web Client, resource memory dan juga load balancing Sehingga layanan kepada pelanggan dan pengguna tidak akan mengalami gangguan crash selama digunakan
Bacaan :
news.microsoft.com – jakartakita.com – youngster.id – qwords.com – gadgetplus.co.id
Baca juga :
Google Gapura Digital (Pelatihan Teknopreneur Gratis Bersama Google)
Perbedaan Startup (Perusahaan Rintisan) dengan Bisnis Online