Bom molotov, sebagian masyarakat sudah tak asing lagi mendengarnya. Benda tersebut biasanya digunakan oleh para demonstran untuk melakukan perlawanan, atau digunakan oleh sebagian orang untuk membuat kerusuhan. Barang yang bersifat membakar tersebut kerap kali menjadi senjata untuk melakukan sebuah penyerangan.
Bom molotov atau juga dikenal dengan bom botol ini menjadi andalan karena pembuatannya yang tergolong sangat mudah. Hanya berbekal botol kaca kemudian diisi dengan cairan yang mudah terbakar seperti bensin, spritus, dan avtur. Bom ini juga bisa ditambahkan dengan minyak tanah ataupun alkohol agar ada efek asap dan lengket. Selanjutnya setelah diisi bahan pembakar maka dipasang sumbu untuk penyulut bahan bakar. Bom sederhana ini juga bisa mematikan.
People Power cenderung indentik dengan penggunaan molotov sebagai ajang mencederai kebebasan bersuara, yang disusupi oleh tangan-tangan jahat oleh pihak-pihak tertentu.
Gerakan People Power kalau ga rusuh ga asik, kelakar kawan dalam pembicaraan tentang demo rusuh beberapa waktu lalu, dan kita meyakini bahwa penggunaan molotov akan terus ada dalam moment-moment besar nantinya yang akan datang.
Apakah kita sudah paham mengenai Bom molotov itu sendiri? berikut penjabaran singkat menyangkut bom molotov yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
Bom Molotov adalah sebuah bom bakar yang terbuat dari botol yang diisi oleh bensin atau alkohol dan diberikan sumbu berupa tali atau kain. Bom ini hanya memberikan efek terbakar karena sebelum dilemparkan sumbu dibakar terlebih dahulu. Saat botol pecah setelah dilempar, api merambat dan menyebar karena penguapan bensin atau alkohol didalamnya. Daya sebar kobaran api bom ini sangat cepat dan relatif luas.
Diketahui, bahwa bom molotov ini ternyata telah digunakan sejak masa lampau. Tepatnya pada tujuh dekade lalu sekitar tahun 1930-an. Ketika perang Spanyol yang mana kelompok Republik menyerang tank-tank kubu nasionalis.
Bom tersebut pertama kali diberikan nama oleh warga Finlandia pada perang musim dingin. Penamaan molotov ternyata merujuk kepada Vyacheslav Molotov yang merupakan seorang menteri luar negeri Uni Soviet di masa Joseph Stalin. Hal itu dimaksudkan untuk penyindiran bagi sang menteri karena tindakannya.
Saat itu, Vyacheslav Molotov menandatangani sebuah fakta non-agresi dengan Nazi pada tahun 1939, dikenal dengan Pakta Molotov–Ribbentrop secara rahasia. Kemudian Soviet melakukan invansi ke Finlandia dan menjatuhkan bom ke negara tersebut. Lalu, Molotov memberikan pernyataan bahwa Uni Soviet bukan sedang mengirimkan bom tetapi makanan dan minuman untuk warga Finlandia. Mendengar pernyataan tersebut, penduduk Finlandia menyebut bahwa bom yang dijatuhkan merupakan “Keranjang roti Molotov”.
Warga Finlandia kemudian melakukan perlawanan dengan cara membuat bom dari botol untuk menyerang tank pasukan militer Soviet. Mereka menamakan bom racikannya dengan “Molotov Cocktail” atau “Minuman untuk menemani jamuan”.
Pahamkan sekarang kalau demo rusuh menggunakan molotov memang dirancang bertujuan untuk rusuh. Tindakan-tindakan yang hendak mengacaukan ketertiban dengan serangan bom molotov ke pihak kepolisian atau pihak lain merupakan tindakan kriminal, karena memang dibuatnya bom molotov ini digunakan untuk tujuan perang seperti yang diceritakan diatas.
Bacaaan :
hvzalf-kaskus
historia.i
id.m.wikipedia.org
Gambar: dari Google
Baca juga :
The simplest weapon of war that makes the enemy underestimate it (Bamboo Runcing)